Menyusuri Jejak Sejarah Islam di Petilasan Air Mata Ibu
Hari telah menjelang siang, ketika kami sampai di belokan desa
Buduran, kecamatan Arosbaya Bangkalan. Suasana yang panas dan kering di
pertengahan musim kemarau kali ini terasa sungguh menyengat. Jalan yang sempit
dan telah rusak disana sini menjadikan perjalanan menuju petilasan Aer Mata
Ebuh ini menjadi agak melelahkan.
Di kejauhan, terlihat pintu gerbang Petilasan Aer Mata Ebu, yang
terlihat menanjak dengan puluhan anak tangganya. Nama petilasan ini tidak jauh
berbeda dengan arti harfiah dari bahasa Indonesianya, yaitu Air Mata Ibu. Konon
disinilah dimakamkan seorang Ratu bernama Syarifah Ambami, istri dari penguasa
wilayah Madura, Raden Praseno. Sejarah mencatat, Raden Praseno lebih dikenal
dengan nama Cakraningrat I, seorang raja yang hidup pada jaman keemasan
kerajaan Mataram di Jawa. Syarifah Ambami sendiri masih keturunan Sunan Giri di
Gresik.