Ada yang berbeda di stadion Brawijaya malam itu, Senin 17
Juli 2012. Lapangan yang menjadi homebase Persik Kediri itu berubah menjadi
meriah dan dominan dengan warna putih. Di tengah lapangan rumput yang
terpelihara rapi itu digelar karpet dan meja meja kecil. Lampu stadion juga
dinyalakan sempurna, membuat suasana menjadi terang benderang.
Lautan manusia menyemut memenuhi tengah lapangan. Sebagian
besar dari mereka memakai baju warna putih, sebagian lagi memakai seragam yang
biasa dipakai waktu pengajian. Uniknya, mayoritas pengunjung didominasi oleh
ibu-ibu, yang rata rata sudah berusia tidak muda lagi.
Ya, malam itu di Stadion Brawijaya ada acara Kediri
Bersholawat, bersama Haddad Alwi. Acara itu digelar dalam rangka menyambut
bulan suci Romadlon 1433 H sekaligus memperingati hari jadi kota Kediri yang ke
1133. Diawali dengan tampilan grup Marawis, Haddad Alwi malam itu tampil dengan
gaya khasnya, menyeru kecintaan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Beberapa lagu
yang ditampilkan merupakan lagu-lagu hits dari albumnya, antara lain Muhammad
Nabiku, Selamat Datang Kekasih, dan sebagainya.
Dalam beberapa kali kesempatan, Haddad Alwi juga
menyempatkan diri turun dan berinteraksi langsung dengan penonton, mengajak
mereka menyanyi dan bersholawat bersama. Kesempatan ini tentu tidak disia
siakan oleh penonton, dengan mengajak bersalaman, mencium tangan, atau sekedar
berfoto dengan kamera handphone. Hebatnya lagi, hampir semua lagu-lagu yang
dinyanyikan Haddad Alwi bisa ikut dinyanyikan dengan baik oleh mayoritas pengunjung.
Tanpa malu-malu, ibu-ibu yang biasanya terlihat pendiam dan alim memakai
seragam pengajian, malam itu ikut berdiri, mengangkat kedua tangan, dan
bernyanyi bersama.
Suasana menjadi lebih meriah ketika Haddad Alwi memanggil
Anti dan Vita, dua anak yang biasa menemani Haddad Alwi dalam beberapa
albumnya. Kedua kakak beradik tersebut mulai terlibat dalam lagu-lagu Haddad
Alwi menggantikan Sulis, pasangan Haddad Alwi dalam album Cinta Rasul, telah
beranjak dewasa. Suara khas Vita yang masih kekanak-kanakan menjadi terasa lucu
dan menyenangkan berbaur dengan koor ribuan penonton. Haddad Alwi bahkan
beberapa kali mengangkat tubuh anak itu tinggi-tinggi, sehingga seluruh
penonton di stadion bisa melihatnya. Puluhan bendera dan panji-panji berbagai warna berkibar-kibar di tengah kerumunan penonton, diselingi gemerlapnya kembang api yang dibawa secara sukarela oleh pengunjung.
Sayangnya, penampilan Haddad Alwi malam itu tidak berlangsung
lama. Pada pukul 9.30, penyanyi yang biasa mengucap Bismillah untuk memberi
aba-aba musik kepada crew panggungnya itu mengakhiri pertunjukannya. Sebagai
penutup, Haddad Alwi mengajak semua penonton untuk berdiri dan merenung
sejenak. Dengan lantunan instrumentalia “doa aku” yang terasa mengiris kalbu,
Haddad Alwi memimpin doa dan berserah diri kepada Allah.
*semua foto milik Humas Pemkot Kediri
Bagikan
Kediri Bershalawat Bersama Haddad Alwi
4/
5
Oleh
Tri Hartanto
silahkan masukkan komentar anda disini