Friday, June 27, 2014

Monitoring & Evaluasi Kuliah Kerja Nyata

Pagi ini, Kamis (26/6) saya bersama rombongan berencana untuk melakukan monitoring dan evaluasi  pelaksanaan KKN di lokasi. Rombongan terdiri dari Pak Abdullah selaku tim Ketua Tim, pak Sururi, dan saya sendiri. Berangkat dari kampus sekitar jam 10 pagi, dan langsung meluncur menuju lokasi di desa Pamongan kec Mojo.

posko 24 Pamongan

Desa Pamongan merupakan salah satu desa terpencil dan terletak di lereng gunung Wilis. Kontur wilayah yang berbukit bukit membuat beberapa lokasi KKN menjadi sulit dijangkau. Ketersediaan air bersih juga menjadi permasalahan tersendiri. Ditambah dengan sulitnya mencari pekerjaan di luar sektor pertanian, membuat banyak warga desa Pamongan memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar desa. Umumnya mereka mengadu nasib dengan menjadi TKI di luar negeri. Sehingga yang tertinggal di desa umumnya hanya orang tua dan anak-anak.


Pada kunjungan yang pertama Selasa lalu, Tim Monev telah mengunjungi beberapa lokasi KKN. Lokasi tersebut antara lain posko 25, posko 26, dan posko 27. Rencana untuk mengunjungi posko 28 di dusun Tumpakdoro terpaksa dibatalkan karena alasan medan yang sulit dikunjungi dengan kendaraan roda 4.

Pada kunjungan yang kedua sekarang ini, posko KKN pertama yang didatangi adalah Posko 24. Di posko tersebut, kami disambut hangat mahasiswa. Umumnya mereka merasa senang didatangi dosen pembimbing dan Tim monitoring, karena ada beberapa hal yang harus mereka konsultasikan. Mereka juga memaparkan beberapa program kerja selama melakukan kegiatan KKN, antara lain outbond di SDN Pamongan I, mengajar di TPA Baiturrahim, panjat pinang untuk umum, pondok ramadhan, dan bimbingan belajar. Ketua kelompok KKN 24 kebetulan saat itu juga sedang mencari bambu petung yang akan dipakai untuk panjat pinang.

tim monev KKN memeriksa agenda kegiatan posko 24 Pamongan

Entah sudah disiapkan atau tidak, hari itu kami dijamu dengan sangat berlebihan. Setelah disuguhi kopi susu dan kue kue, kami juga disiapkan makan siang dengan menu lalapan dan sambal terasi. Dalam keadaan lapar dan hawa dingin, sajian itu menjadi terasa nikmat.
suguhan yang tak terkira nikmatnya....

yummmii......

Posko KKN kedua yang kami kunjungi adalah Posko 23, yang terletak hanya 2 km dari posko 24. Tidak banyak yang bisa kami eksplore di posko ini, mengingat mayoritas mahasiswa sedang tidak di lokasi. Kami hanya memantau rencana kegiatan dan mendengarkan paparan dari Ketua Kelompok.

posko 23 Pamongan

Yang menarik di posko 23 adalah sebuah sungai kecil di bawah posko. Suara gemericiknya yang khas terdengar jelas dari halaman posko, mengundang saya untuk sekedar mencelupkan kaki di sela sela bebatuan.

sungai kecil dibawah posko 23 Pamongan

Posko ketiga sekaligus yang terakhir kami kunjungi hari itu adalah Posko 18 di desa Blimbing. Berbeda dengan dua posko pertama yang kami kunjungi, posko 18 berada di lokasi terpencil yang sulit dijangkau. Mobil avanza yang kami gunakan harus terguncang guncang menyusuri 2 km jalan makadam yang tidak bersahabat. Tebing pinggir jalan juga terlihat dalam kondisi yang labil, sehingga dikhawatirkan mudah longsor. Tidak ada perkampungan sepanjang jalan tersebut, sampai akhirnya kami sampai di lokasi.

Jalan terjal berbatu menuju posko 18 Blimbing

Spanduk KKN di jembatan sungai Blimbing

Posko 18 terletak di tengah kampung, yang hanya dihuni beberapa kepala keluarga. Terbatasnya jumlah warga yang menghuni kampung membuat interaksi antar warga menjadi erat. Satu sama lain saling mengenal dan saling peduli, sehingga kebersamaan sangat terasa. Sepeda motor umumnya hanya diletakkan di luar rumah karena tingkat kriminalitas yang rendah.

P Abdullah memeriksa agenda kegiatan posko 18

penghuni posko 18 nasisss......

Seperti halnya posko KKN yang lain, kegiatan bimbingan belajar (bimbel) masih menjadi kegiatan andalan disamping kegiatan mengisi bulan Ramadhan. Hal ini mungkin karena program ini relatif lebih mudah dijalankan, sementara anak anak kecil yang menjadi obyek bimbingan sangat berminat terhadap kegiatan ini. Kegiatan non fisik lain yang juga cukup menyenangkan adalah menjadi bilal dan khatib masjid jami’ Mboso. Beberapa mahasiswa mengaku baru kali ini menjadi muadzin dan bilal sholat Jumat, dan itu cukup membuat kesan tersendiri bagi mereka.


Bagikan

Jangan lewatkan

Monitoring & Evaluasi Kuliah Kerja Nyata
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
September 2, 2016 at 8:45 AM

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Reply

silahkan masukkan komentar anda disini