Awalnya, kegiatan tersebut berjalan sebulan sekali, sejak bulan April 2014 lalu. Karena dirasa terlalu lama, frekuensinya kemudian ditingkatkan menjadi sebulan dua kali. Dan pada bulan Ramadhan ini, mereka berinisiatif untuk mengundang pihak lain, yaitu kalangan dosen dan karyawan STAIN Kediri.
Dan sore itu, Rabu (2/7), kegiatan rutin yasin dan tahlil tersebut
mendapat tamu istimewa. Bapak Ketua STAIN Kediri yang baru dilantik beberapa
waktu lalu, Dr Nurchamid, MM berkenan mengunjungi dan berbaur dalam acara
tersebut. Kedatangan Ketua STAIN Kediri tersebut juga didampingi oleh beberapa orang
lainnya, antara lain Dr. H. Anis Humaidi, M.Ag (Ketua Program PAI Pasca Sarjana),
H. Mu’min Firmansyah, M.Ag, Muhamad Yasin, M.Pd, Kasubag Umum, Kasubag Akademik, dan Kepala
Perpustakaan. Kedatangan mereka selain untuk memenuhi undangan dari para
petugas kebersihan, juga untuk terlibat langsung dalam rutinan yasin dan tahlil
itu.
Dalam taushiyahnya, Bapak Anis Humaidi secara lugas dan
sederhana menyatakan pujian atas terlaksananya acara tersebut. Tidak semua
orang bisa dan mau berkumpul dalam acara-acara seperti itu. Bahkan di kalangan
masyarakat yang lebih terdidik, belum tentu bisa meluangkan waktu untuk hadir. Alasannya
bermacam-macam. Dari yang tidak ada waktu, rumah yang jauh, sampai pada alasan
bid’ah dan khilafiyah. Apalagi sampai ada urunan untuk membiayai konsumsi,
malah menambah alasan untuk tidak datang.Untuk itu, Bapak Anis menghimbau agar tidak terpengaruh
dengan omongan dan pendapat orang luar. “Biarkan saja mereka bicara, yang
penting yasinan dan tahlil tetap jalan terus,” katanya.
Dr. Nur Chamid selaku Ketua STAIN Kediri juga mendukung
penuh acara tersebut. Belaiu juga berharap agar tradisi ini tetap
dilanjutkan, tidak hanya pada bulan Ramadhan, tetapi juga berlanjut pada
bulan-bulan selanjutnya.
Ketika adzan maghrib berkumandang, semua peserta bersama
sama menikmati takjil berupa es blewah dan kolak pisang. Semua berbaur menjadi
satu, melingkar duduk lesehan bersama sama. Tidak ada perbedaan antara Ketua
STAIN dengan tukang sapu dan satpam.
Setelah melaksanakan sholat maghrib berjamaah dengan
imam Dr Anis Humaidi, acara dilanjutkan
dengan buka puasa bersama. Menu yang disajikan pun cukup sederhana, yakni nasi
pecel tumpang dan sayur asem, diselingi dengan lauk tempe goreng dan rempeyek
kacang. Entah karena memang lapar atau karena masakannya yang nikmat, tidak
berapa lama pun hidangan yang disajikan pun licin tandas tak bersisa. (tri)
x
Bagikan
Buka Puasa Bersama Dengan Tukang Sapu dan Satpam
4/
5
Oleh
Tri Hartanto
3 komentar
Tulis komentarSubhanallah.....
Replymantab...tapi blom bisa join... :(
Replymantab...tapi blom bisa join... :(
Replysilahkan masukkan komentar anda disini