Menikmati Mudik di Ujung Timur Pulau Jawa
Hari ini, Sabtu, 26/7/2014, saya berencana untuk menjemput Budi sekeluarga di Ketapang, Banyuwangi. Rencananya, Budi dan keluarga akan naik bis dari terminal Ubung Denpasar menuju terminal Gilimanuk di dekat pelabuhan. Baru setelah itu jalan kaki naik ferry ke Ketapang. Dari pengalaman, cara ini jauh lebih cepat daripada naik bis langsung dari Denpasar ke Jember. Karena dalam musim mudik sekarang ini, antrian kendaraan yang akan menyeberang sedemikian banyaknya, sehingga perlu waktu belasan jam untuk bisa naik kapal.
Sengaja saya berangkat agak pagi, dengan harapan bisa lebih awal tiba di Ketapang. Pun juga, hawa pagi rasanya lebih indah dinikmati ketika menembus kelokan jalan di hutan Kumitir. Karena itu, selepas sahur dan sholat subuh, saya segera memacu ertiga ke arah timur Kabupaten jember. Kali ini saya ditemani mbak Titin, Tia dan adiknya, serta istri saya.
Sengaja saya berangkat agak pagi, dengan harapan bisa lebih awal tiba di Ketapang. Pun juga, hawa pagi rasanya lebih indah dinikmati ketika menembus kelokan jalan di hutan Kumitir. Karena itu, selepas sahur dan sholat subuh, saya segera memacu ertiga ke arah timur Kabupaten jember. Kali ini saya ditemani mbak Titin, Tia dan adiknya, serta istri saya.
Suasana jalan di Kumitir yang masih lengang |